loading...
Sedangkan gelombang II siap didorong ke Madinah mulai Jumat 31 Agustus 2019 besok. Kendati demikian, Kementerian Agama (Kemenag) tidak main-main untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji tahun depan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut, Kemenag telah menyiapkan delapan inovasi haji tahun 2019.
“Pertama, fast track (jalur cepat) imigrasi, akan diberlakukan kepada seluruh jemaah di 13 embarkasi,” ungkap Menag saat Exit Meeting Evaluasi Sementara Operasional Haji 2018, di Jeddah, Araab Saudi, Rabu 29 Agustus 2018 malam.
Menurut Menag, pembentukan kelompok terbang (kloter) jemaah akan dilakukan sejak awal. “Konfigurasi manifest di pesawat sudah diatur, berdasarkan regu dan rombongan, tidak diserahkan kepada daerah,” tandas Menag.
Berdasarkan evaluasi tahun ini, kebijakan pengaturan sejak awal itu dilakukan agar jamaah tidak terpecah saat memasuki jakur cepat imigrasi.
“Kedua, sistem sewa hotel di Madinah seluruhnya akan menggunakan full musim,” ungkap Menag.
Dia mengatakan, langkah ini diharapkan bisa mengatur dan memastikan penempatan jemaah sejak awal. “Kita mulai berusaha meminimalkan ketergantungan dengan majmuah,” jata mantan Wakil Ketua MPR ini.
Ketiga, terkait dengan Armuzna. Pada tahun ini jumlah tenda sangat terbatas, bahkan ada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang mengkapling tenda.
“Dibutuhkan kejelasan dan ketegasan sikap petugas dan kedepan tenda harus ada nomor, sehingga tidak ada lagi saling klaim,” tuturnya.
Keempat, tidak kalah penting dikatakan Menag adalah revitalisasi Satuan Tugas Operasional Armuzna.
“Tahun depan menggunakan pemetaan yang jelas, kualifikasi, komposisi dan jumlah petugas setiap pos,” katanya.
No comments:
Post a Comment