loading...
Pengadilan militer memperpanjang penahanan mereka selama seminggu. Menurut pengadilan, tindakan kedua serdadu itu dimotivasi oleh rasisme.
Para tersangka dilaporkan melakukan pelecehan seksual terhadap korban karena melanggar perintah yang berlaku di pos pemeriksaan. Kedua tentara itu dengan sengaja menyentuh bagian intim korban.
Menurut pengadilan, kedua tentara itu menuntut agar korban ditelanjangi. Belum ada keterangan berapa banyak uang dan harta benda warga Palestina yang dirampas para tentara ketika mereka melewati pos pemeriksaan Qalandiyah.
Yulia Weinshenker, pengacara yang mewakili salah satu tersangka, mengatakan bahwa kliennya menolak semua tuduhan.
"Ini adalah prajurit yang sangat baik dan sangat dihargai, yang melayani dengan baik dalam peran yang kompleks dan menuntut," katanya, seperti dikutip dari Haaretz, Sabtu (23/9/2018).
"Mengenai pelanggaran properti, ini adalah kesalahan satu kali yang tidak seperti dia (lakukan). Prajurit ini benar-benar menolak semua klaim lainnya dan mengharapkan penyelidikan berakhir dengan cara yang membantah tuduhan itu," ujarnya.
(mas)
No comments:
Post a Comment