loading...
"Tanggapan Republik Islam Iran terhadap ancaman sekecil apa pun akan menghancurkan," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan di situs resminya.
"Mereka yang memberi dukungan intelijen dan propaganda kepada teroris ini harus bertanggung jawab," imbuhnya seperti dikutip dari Al Araby, Minggu (23/9/2018).
Kelompok bersenjata menembak mati puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak dalam serangan terhadap parade militer Iran yang diklaim oleh kelompok Negara Islam (ISIS).
Serangan itu terjadi ketika negara itu menandai peringatan dimulainya perang tahun 1980-1988 dengan mantan pemimpin Irak Saddam Hussein.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengatakan dalam sebuah tweet bahwa serangan di dekat perbatasan Irak itu dilakukan oleh "teroris yang direkrut, dilatih, dipersenjatai, dan dibayar oleh rezim asing".
"Iran mengetahui sponsor teror regional dan tuan mereka AS bertanggung jawab atas serangan semacam itu," tulisnya.
IS melalui media propaganda mereka, Amaq, mengatakan bahwa pejuang Negara Islam menyerang pertemuan pasukan Iran di Ahvaz.
Kota ini terletak di Khuzestan, sebuah provinsi yang berbatasan dengan Irak yang memiliki komunitas etnis Arab yang besar dan telah menyaksikan kekerasan separatis di masa lalu yang disalahkan Iran kepada saingan regionalnya.
Televisi negara melaporkan 29 orang tewas dan 57 orang terluka, sementara kantor berita resmi IRNA mengatakan mereka yang tewas termasuk perempuan dan anak-anak di antara penonton parade tersebut.
Banyak yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Juru bicara pasukan bersenjata Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi mengatakan, korban tewas termasuk seorang gadis muda dan mantan prajurit di kursi roda.
No comments:
Post a Comment