loading...
Dalam diskusi Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One, Selasa 14 Agustus 2018 malam, Mahfud juga mengungkapkan adanya tekanan dari pengurus Nahdlatul Ulama (NU) kepada Jokowi agar tidak memilihnya menjadi cawapores.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy menghormati sikap Mahfud MD. Namun dia menduga saat itu Mahfud sedang emosi. Meski sudah legawa, kata dia, Mahfud masih "tendang" sana dan sini.
"Ya jadi, emosi itu pasti ada. Kita tunggu lah minggu-minggu ke depan saya kira suasana akan berbeda, ketika semua sudah berjalan dengan baik pasti nanti akan adem," ungkap Lukman di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Seperti diketahui, Mahfud mengaku sempat bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebelum deklarasi cawapres Jokowi. Ketika itu, Mahfud sempat bertanya tentang ancaman PBNU jika dirinya menjadi cawapres.
Mahfud mengakui Cak Imin membantah langkah politik itu bukan dari dirinya. Bahkan Cak Imin mengakui dipermainkan politik.
Ketika ditanya mengenai pengakuan Mahfud tersebut, Lukman enggan mengomentari. Dia menganggap seluruhnya sudah disampaikan Muhaimin kepada media.
Lukman pun menegaskan Cak Imin menganggap Mahfud MD sebagai keluarga besar PKB.
"Pak Mahfud dulu menjadi ketua Mahkamah Konstitusi, menjadi anggota hakim konstitusi itu dulu diusulkan oleh Fraksi PKB yang mengajak fraksi-fraksi lain dan kemudian menjadi anggota hakim konstitusi lah Pak Mahfud. Satu di antara sembilan hakim konstitusi bahkan kemudian kita dorong untuk menjadi ketua Mahkamah Konstitusi," tuturnya.
(dam)
No comments:
Post a Comment